Di antara makhluk paling memukau di alam ini adalah lebah madu, makhluk
mungil yang menghidangkan kita sebuah minuman yang sempurna, yaitu madu
yang dihasilkannya.
Mengumpulkan nektar, yakni cairan manis pada
bunga adalah tugas yang sangat berat. Penelitian ilmiah terkini
mengungkapkan bahwa untuk memproduksi setengah kilogram madu, lebah
harus mengunjungi sekitar empat juta kuntum bunga. Mendapatkan
bunga-bunga ini pun adalah pekerjaan berat tersendiri. Oleh karenanya,
koloni lebah memiliki sejumlah lebah pemandu dan lebah pencari makan.
Bagaimana
mereka memberitahu lebah-lebah lain tentang arah sumber bunga? Tatkala
kita berusaha menjawab pertanyaan ini, kita akan sampai pada kenyataan
yang sungguh menakjubkan.
Ketika seekor lebah telah menemukan sumber
bunga, maka tugas berikutnya dari lebah pemandu ini adalah untuk kembali
ke sarang dan memberitahu lebah-lebah lain tentang lokasi di mana ia
menemukan kumpulan bunga tersebut. Segera setelah lebah pemandu kembali
ke sarangnya, ia mulai memberitahukan lokasi sumber bunga yang ia
temukan kepada lebah-lebah lain. Pertama, ia membiarkan lebah-lebah lain
mencicipi sedikit nektar yang ia kumpulkan dari bunga untuk memberitahu
mereka tentang kualitas nektar tersebut. Lalu ia memulai tugas
utamanya, yakni menjelaskan arah menuju sumber bunga. Ia melakukan ini
dengan cara yang sangat unik, yaitu dengan tarian. Lebah pemandu mulai
menari di tengah-tengah sarang dengan menggoyangkan badannya. Sulit
dipercaya, tapi gerakan dalam tarian ini memberikan lebah-lebah lain
informasi tentang lokasi sumber bunga. Misalnya, jika tarian berupa
garis lurus ke arah bagian atas sarang, maka sumber makanan tepat
mengarah ke arah matahari. Jika bunga berada pada arah sebaliknya, lebah
akan membuat garis ke arah tersebut. Jika lebah menari ke arah kanan,
maka ini menunjukkan bahwa sumber bunga berada tepat sembilan puluh
derajat ke arah kanan.
Tetapi ada satu pertanyaan, lebah menjelaskan
arah tersebut berdasarkan posisi matahari, padahal posisi matahari
terus berubah. Setiap empat menit matahari bergeser satu derajat ke
barat, faktor yang mungkin menurut anggapan orang diabaikan lebah dalam
penentuan arah ini. Tapi, pengamatan menunjukkan bahwa lebah-lebah ini
juga memperhitungkan pergerakan matahari. Ketika lebah pemandu
memberitahu arah lokasi bunga, dalam setiap empat menit, sudut yang
mereka beritahukan juga bertambah satu derajat ke barat. Berkat
perhitungan yang luar biasa ini, para lebah tidak pernah tersesat.
Lebah
pemandu tak hanya menunjukkan arah sumber bunga, tetapi juga jarak ke
tempat tersebut. Lama waktu tarian dan jumlah getaran memberi petunjuk
kepada lebah-lebah lain tentang jarak ini secara akurat. Mereka membawa
perbekalan sari-sari makanan yang sekedar cukup untuk menempuh jarak
ini, dan kemudian memulai perjalanan.
Perilaku mengagumkan dari para
lebah ini telah diuji dalam sebuah penelitian di California. Dalam
penelitian ini, tiga wadah berisi air gula diletakkan di tiga tempat
yang berbeda. Sesaat kemudian, lebah-lebah pemandu menemukan sumber
makanan tersebut. Lebah pemandu yang mendatangi wadah pertama diberi
tanda titik; yang mendatangi wadah kedua ditandai dengan garis, dan yang
mendatangi wadah ketiga diberi tanda silang. Beberapa menit kemudian,
lebah-lebah dalam sarang tampak mengamati dengan cermat para lebah
pemandu ini. Para ilmuwan lalu memberi tanda titik pada lebah-lebah yang
mengamati lebah pemandu bertanda titik, dan demikian halnya, mereka
juga memberi lebah-lebah lain tanda yang sama dengan yang ada pada lebah
pemandu yang mereka amati. Beberapa menit kemudian, lebah-lebah
bertanda titik mendatangi wadah pertama, yang bertanda garis tiba di
wadah kedua dan yang bertanda silang di wadah ketiga. Jadi, terbukti
bahwa lebah-lebah dalam sarang menemukan arah berdasarkan informasi yang
sebelumnya telah disampaikan oleh lebah-lebah pemandu.
Segala fakta
ini hendaknya direnungkan dengan seksama. Dari mana lebah-lebah
memperoleh kemampuan berorganisasi yang menakjubkan? Bagaimana seekor
serangga mungil yang tak memiliki kecerdasan atau sarana berpikir mampu
bertugas sebagai pencari makanan? Bagaimana ia dapat berpikir untuk
mencari sumber makanan dan kemudian memberitahukannya kepada rekan-rekan
sesarangnya? Bahkan jika ia dianggap mampu memikirkannya, bagaimana ia
dapat menciptakan tarian untuk memberitahu yang lain tentang lokasi dan
jarak sumber makanan? Bagaimana lebah-lebah dalam sarang mampu memahami
arti gerakan dan getaran rumit dari lebah-lebah pemandu ?
Allah
menciptakan, dan mengilhami mereka untuk melakukan pekerjaan mereka.
Fakta ini dinyatakan dalam Alquran: Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah:
buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan
ditempat-tempat yang dibikin manusia. Kemudian makanlah dari tiap-tiap
(macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan
(bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam
warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan manusia.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
kebesaran Tuhan, bagi orang-orang yang memikirkan. (QS. An-Nahl, 16:
68-69)
Sumber: Harun Yahya
sumber: majalahalibar.blogspot.com
Tarian Si Lebah Madu
Written By Unknown on Saturday 23 August 2014 | Saturday, August 23, 2014
Labels:
TSAQOFAH.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !