Laksana Bunga yang Telah Layu - Nidaaul-haq
Headlines News :
Home » » Laksana Bunga yang Telah Layu

Laksana Bunga yang Telah Layu

Written By Unknown on Saturday 23 August 2014 | Saturday, August 23, 2014

Allah ‘Azza wa Jalla menyebutkan dunia dengan ungkapan زَهْرَةُ di dalam Al Quran. Allah Ta’ala berfirman (QS Thoha: 131):
وَ لَا تَمُوْدَنَّ عَيْنَيْكَ إِلَى مَا مَتَّعْنَا بِهِ أَزْوَاجًا مِنْهُمْ زَهْرَةَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا لِنَفْتِنَهُمْ فِيْهِ
Dan janganlah kamu tunjukan pandangan kedua matamukepada kenikmatan yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan dari mereka, (sebagai) bunga (زَهْرَةُ ) kehidupan dunia agar Kami menguji mereka dengan (kesenangan) itu.”
Hal itu diibaratkan sebagai bunga yang kelak akan menjadi buah. Bunga, sebagaimana yang diketahui, yang sedang mekar itu nampak sekali indah dan menawan sehinggi setiap orang yang melihatnya akan tertarik untuk memetiknya. Benar, jika bunga tadi dipetik akan terasa indah dipandang, tapi tidak bias dimakan. Namun lihatlah beberapa saat berikutnya, ia akan layu dan tidak lagi sedap dipandang. Inilah hakekat kenikmatan di dunia yang tidak akan bertahan lama, bahkan akan fana dan binasa.
Akan tetapi jika mau sabar sedikit saja menunggunya, ia akan berubah menjadi buah yang lebih menawan lagi karena selain enak dipandang juga nikmat dimakan. Dan inilah hakekat kenikmatan akhirat. Allahua’lam. []
Berikut adalah komentar Syaikh ‘Abdurrohman bin Nashir As Sa’di rohimahulloh dalam tafsirnya yang bertajuk Taisir Al Karim Ar Rohman fi Tafsir Kalam Al Mannan, “Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu karena terkagm-kagum dan jangan kamu ulang-ulangi memandang keadaan dunia dan orang-orang yang menikmatinya karena memandangnya baik berupa makanan, minuman yang enak, pakaian mewah, rumah yang wah, dan wanita cantik, karena itu semua adalah bunga dunia yang merasa senang jiwa-jiwa tertipu, merasa kagum pandangan orang-orang yang berpaling, dan kaum zhalim yang menikmatinya –karena terputusnya pandangan mereka dengan akhirat-.
Kemudian (semua itu) akan segera pergi, berlalu semua, dan bahkan akan membunuh pecinta dan perindunya sehingga mereka akan menyesal, sedangkan penyesalan tidak akan berguna. Ketika mereka datang di hari kiamat akan mengetahui apa yang ada pada mereka dulu (berupa ketertipuan).
Kesengan dunia itu hanya Allah jadikan sebagai fitnah dan ujian, agar Dia mengetahui siapa yang menikmati dan tertipu dengannya, serta mengetahui siapa yang berbuat dengan sebaik-baik amalan. Sebagaimana firman Allah Ta’ala:
إِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى الْأَرْضِ زِينَةً لَهَا لِنَبْلُوَهُمْ أَيُّهُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا* وَإِنَّا لَجَاعِلُونَ مَا عَلَيْهَا صَعِيدًا جُرُزًا
“Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya. Siapakah di antaranya yang terbaik perbuatannya.” (QS Al Kahfi: 7)”
  • Pelajaran Syarh Riyadhush Sholihin bersama Al Ustadz Aris Munandar hafizhohulloh di Ma’had Hamalatul Quran ba’da zhuhur

    Firman Hidayat, Gunung Sempu Yogyakarta, www.almarwadi.wordpress.com
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Sponsor

Popular Posts

free counters

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Nidaaul-haq - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger