November 2012 - Nidaaul-haq
Headlines News :

Ciri Ciri Khowarij

Written By Unknown on Wednesday 28 November 2012 | Wednesday, November 28, 2012



1. Mengafirkan kaum muslimin
إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ رَجُلاً قَرَأَ الْقُرْآنَ حَتَّى إِذَا رُئِيَتْ بَهْجَتُهُ عَلَيْهِ وَكَانَ رِدْءًا لِلْإِسْلاَمِ  انْسَلَخَ مِنْهُ وَنَبَذَهُ وَرَاءَ ظَهْرِهِ وَسَعَى عَلَى جَارِهِ بِالسَّيْفِ وَرَمَاهُ بِالشِّرْكِ ، قَالَ : قُلْتُ : يَا نَبِيَّ اللهِ ، أَيُّهُمَا أَوْلَى بِالشِّرْكِ الْمَرْمِيُّ أَوِ الرَّامِي ، قَالَ : بَلِ الرَّامِي
Sesungguhnya yang paling aku takutkan atas kamu adalah seseorang yang membaca Alquran, sehingga apabila telah diperlihatkan kepadanya keindahannya dan tadinya ia adalah pembela Islam, tiba-tiba ia lepas dari Islam dan melemparkan (Alquran) ke belakangnya, dan mendatangi tetangganya dengan membawa pedang dan menuduhnya dengan kesyirikan.” Aku berkata (periwayat hadis ed.), “Wahai Nabi Allah, siapakah yang lebih layak kepada kesyirikan, yang dituduh atau yang menuduh?” Beliau menjawab, “Yang menuduh (lebih layak).” (HR. Al Bazzar) dishahihkan oleh Syaikh Al Bani dalam Silsilah Shahihah no 3201.
Yah inilah sifat mereka  sibuk  mengkafirkan kaum muslimin, sedangkan mereka lalai dari menuntut ilmu dari para ulama yang sudah mumpuni ilmu mereka. Sehingga mereka jauh dari jalan para salaf us sholih.

2. Keluar dari ketaatan kepada pemerintah
Al-lmam Asy-Syahrastani rahimahullah (w. 548 H) dalam kitabnya Al-Milal wan Nihal  (I/132) menegaskan:

"Setiap orang yang memberontak kepada imam (penguasa) yang sah dan telah disepakati kaum muslimin maka dia disebut sebagai khawarij. Sama saja, apakah dia memberontak pada masa shahabat kepada Al-A'immah (Al-Khulafa') Ar-Rasyidm, atau setelah mereka pada masa tabi'in maupun (pemberontakan) terhadap para imam (penguasa) di setiap zaman."

Imam Al Barbahari berkata : “Setiap orang yang memberontak kepada imam (pemerintah) kaum Muslimin adalah Khawarij. Dan berarti dia telah memecah kesatuan kaum Muslimin dan menentang sunnah. Dan matinya seperti mati jahiliyah.” (Syarhus Sunnah karya Imam Al Barbahari, tahqiq Abu Yasir Khalid Ar Raddadi halam
an 78)

3. Menghalalkan darah kaum muslimin
Mereka suka mengkafirkan kaum muslimin yang berdosa besar. Bahkan mereka berani membunuh kaum muslimin dengan alasan jihad,

4. Jahil Terhadap Fiqih dan Syari’at islam
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Mereka membaca Al Qur’an tapi tidak melewati kerongkongan mereka.” (HR. Bukhari nomor 3610 dan Muslim nomor 4351)

Mereka Adalah Orang Yang Muda dan Buruk Pemahamannya
Rasulullah bersabda:

سَيَخْرُجُ قَوْمٌ فِي آخِرِ الزَمَانِ، أَحْدَاثُ اْلأَسْنَانِ سُفَاهَاءُ اْلأَحْلاَمِ يُقُوْلُوْنَ مِنْ قَوْلِ خَيْرِ الْبَرِِيَّةِ لاَ يُجَاوِزُ إِيْمَانُهُمْ حَنَاجِرَهُمْ يَمْرُقُوْنَ مِنَ الدِّيْنِ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنَ الرَّمِيَّةِ، فَأَيْنَمَا لَقِيْتُمُوْهُمْ فَاقْتُلُوْهُمْ فَإِنَّ فِي قَتْلِهِمْ أَجْرًا لِمَنْ قَتَلَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَ

(رواه البخاري ومسلم)

Akan keluar di akhir zaman, suatu kaum yang masih muda umurnya tapi bodoh pemikirannya. Mereka berbicara seperti perkataan manusia yang paling baik. Keimanan mereka tidak melewati kerongkongannya, mereka keluar dari agama ini seperti keluarnya anak panah dari buruannya. Di mana saja kalian temui mereka, bunuhlah mereka. Sesungguhnya membunuh mereka akan mendapatkan pahal pada hari kiamat. (HR. Muslim)
Mereka adalah orang yang bodoh pemikiran mereka, yaitu mereka tidak mau merujuk kepada pemahaman para salafus sholih, mereka berbicara seperti perkataan manusia yang paling baik, mereka menggunakan ayat ayat Al qur’an sebagai dalil dalil bagi mereka, namun pemahaman mereka menyimpang dari maksud ayat tersebut, dan mereka sering menggunakan ayat ayat untuk orang kafir akan tetapi ditudingkan kepada kaum muslimin.

5.memusuhi ahlu sunnah dan menggelarinya dengan murji’ah
Al-Imam Ishaq bin Rahuwiyah berkata ; Suatu saat Abdullah bin Mubarok datang ke kota Ray maka berdiri menghampirinya seorang dari ahli ibadah –dugaan terkuat dia ini mengikuti pemikiran Khawarij- dia berkata kepada Abdullah bin Mubarok rahimahullah : “Wahai Abu Abdirrahman apa pendapatmu tentang orang yang berzina, mencuri, dan minum khamr?” Abdullah bin Mubarok berkata : “Aku tidak mengeluarkannya dari keimanan”. Orang tersebut berkata ; “Wahai Abu Abdirrahman dalam usia setua ini engkau menjadi Murji’ah?!, Abdullah bin Mubarok berkata : “Orang-orang Murji’ah tidak setuju dengan kami, mereka mengatakan : Amalan-amalan kami diterima dan dosa-dosa kami diampuni, dan seandainya aku tahu bahwa satu amalan baikku diterima maka aku akan mempersaksikan bahwa diriku di surga”. [Diriwayatkan oleh Al-Imam Abu Utsman Ash-Shobuni dalam Aqidah Salaf Ashhabul Hadits hlm. 84 dengan sanad yang shohih]
Berkata Imam Ahmad rahimahullahu,

وأما الخوارج فإنهم يسمون أهل السنة والجماعة مرجئة وكذبت الخوارج في قولهم بل هم المرجئة يزعمون أنهم على إيمان وحق دون الناس ومن خالفهم كافر

“Dan adapun Khawarij, sesungguhnya mereka suka menuduh Ahlus sunnah wal jama’ah sebagai Murji’ah !!, dan dusta lah Khawarij dalam ucapannya itu, bahkan sebenarnya mereka lah yang Murji’ah, mereka mengklaim sesungguhnya hanya mereka yang diatas keimanan
dan kebenaran, sedangkan manusia yang lain tidak, dan mereka mengkafirkan siapa saja yang menyelisihi mereka”. (Thabaqat Al-Hanabilah 1/36).
Yah ,,, khowarij pada zaman ini sering menuduh Ahlusunnah Wal Jama’ah dengan murji’ah, dan ini adalah warisan dari nenek moyang mereka dari zaman dahulu.

6. Mereka suka mencela para ulama dan tidak mau belajar dengan para ulama
Khowarij sering mencela para ulama kibar pada zaman ini seperti Syekh Al albani, Syekh Bin baz, Syekh Ustaimin dll. Dan ini adalah warisan nenek moyang mereka yang sering mencela para sahabat, bukanya mereka mengambil ilmu dari mereka, akan tetapi malah mencelanya.
dll..

Kaum Khawarij ini akan tetap ada hingga datang masa keluarnya Dajjal.
Dalam hadits Abu Barzah riwayat An-Nasa’i disebutkan:

يَخْرُجُ فِي آخِرِ الزَّمَانِ قَوْمٌ كَأَنَّ هَذَا مِنْهُمْ يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لاَ يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ يَمْرُقُونَ مِنَ اْلإِسْلاَمِ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنَ الرَّمِيَّةِ سِيمَاهُمُ التَّحْلِيقُ لاَ يَزَالُونَ يَخْرُجُونَ حَتَّى يَخْرُجَ آخِرُهُمْ مَعَ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ فَإِذَا لَقِيتُمُوهُمْ فَاقْتُلُوهُمْ هُمْ شَرُّ الْخَلْقِ وَالْخَلِيقَةِ

Akan muncul di akhir zaman nanti suatu kaum, sepertinya orang ini (gembong khawarij Dzul Khuwaisirah) termasuk kelompok mereka, yang membaca Al-Qur’an akan tetapi tidak melewati tenggorokan mereka (tidak memahaminya). Mereka telah keluar dari Islam sebagaimana anak panah melesat dari busurnya. Ciri-ciri mereka adalah menggundul kepala. Mereka akan tetap muncul hingga akhir zaman bersama Dajjal. Apabila kalian menemui mereka, perangilah! Mereka adalah seburuk-buruk makhluk bentuk maupun perangainya.
Mereka adalah seburuk buruk makhluk Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam mengecam keras Khawarij dalam hadis-hadisnya, Abu Ghalib berkata,

رَأَى أَبُو أُمَامَةَ رُءُوسًا مَنْصُوبَةً عَلَى دَرَجِ مَسْجِدِ دِمَشْقَ فَقَالَ أَبُو أُمَامَةَ كِلَابُ النَّارِ شَرُّ قَتْلَى تَحْتَ أَدِيمِ السَّمَاءِ خَيْرُ قَتْلَى مَنْ قَتَلُوهُ ثُمَّ قَرَأَ { يَوْمَ تَبْيَضُّ وُجُوهٌ وَتَسْوَدُّ وُجُوهٌ } إِلَى آخِرِ الْآيَةِ

قُلْتُ لِأَبِي أُمَامَةَ أَنْتَ سَمِعْتَهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَوْ لَمْ أَسْمَعْهُ إِلَّا مَرَّةً أَوْ مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلَاثًا أَوْ أَرْبَعًا حَتَّى عَدَّ سَبْعًا مَا حَدَّثْتُكُمُوهُ.

“Abu Umamah melihat kepala-kepala (kaum Khawarij) yang dipancangkan di jalan Masjid Damaskus, Abu Umamah berkata, “Anjing-anjing neraka, seburuk-buruknya orang yang terbunuh di kolong langit, dan sebaik-baiknya yang dibunuh adalah orang yang dibunuh oleh mereka (Khawarij), kemudian beliau membaca Ayat, “Pada hari wajah-wajah menjadi putih dan wajah-wajah lain menjadi hitam..” Sampai akhir ayat.

Aku berkata kepada Abu Umamah, “Engkau mendengarnya dari Rasulullah shalalahu ‘alaihi wa sallam?” Beliau menjawab, “Aku mendengarnya sekali, dua kali, tiga kali, empat kali sampai tujuh kali. Bila aku tidak mendengarnya, aku tidak akan menyampaikannya kepada kamu.” (HR. At Tirmidzi).

Mizan

Written By Unknown on Monday 5 November 2012 | Monday, November 05, 2012

(الموازين)
MAWAZIN/TIMBANGAN
الموازين جمع ميزان، وهو لغة: ما تقدر به الأشياء خفة وثقلاً.
Mawazin jamak dari mizan, sedangkan secara bahasa adalah: sesuatu untuk menimbang sesuatu apakah itu ringan atau berat
وشرعاً: ما يضعه الله يوم القيامة لوزن أعمال العباد.
Dan secara istilah adalah: sesuatu untuk meletakan amal seoang hamba pada hari kiyamat
وقد دل عليه الكتاب، والسنة، وإجماع السلف.
Dan hal
ini telah diterangkan dalam Al Quran dan sunnah dan ijmak salaf

قال الله تعالى: (فَمَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ* وَمَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَئِكَ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ فِي جَهَنَّمَ خَالِدُونَ)(6)
Allah berfirman: Maka barang siapa beral timbangan amalanya mereka itu orang orang yang beruntung. dan barang siapa yang ringan timbangan amalanya mmereka orang orang yang rugi mereka di jahannam(6)..i
، (وَنَضَعُ الْمَوَازِينَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيَامَةِ فَلا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئاً وَإِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا وَكَفَى بِنَا حَاسِبِينَ)(7).
Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikit pun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawi pun pasti Kami mendatangkan (pahala) nya. Dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan.(7)i
وقال النبي صلى الله عليه وسلم: "كلمتان حبيبتان إلى الرحمن، خفيفتان على اللسان، ثقيلتان في الميزان، سبحان الله وبحمده، سبحان الله العظيم" متفق عليه(8).
dan Rosulullah shollahu alaihi wasalam bersabda: ada dua kalimat yang dicintai oleh yang maha pengasih, ringan diucapkan dilisan, berat ditimbangan (yaitu), subhanallah wabihamdihi, subhanallahil adhim(8)i
وأجمع السلف على ثبوت ذلك.
Dan para salafpu telah sepakat atas hal ini
وهو ميزان حقيقي، له كفتان، لحديث عبد الله بن عمرو بن العاص عن النبي صلى الله عليه وسلم في صاحب البطاقة قال: "فتوضع السجلات في كفة والبطاقة في كفة". الحديث رواه الترمذي وابن ماجه. قال الألباني: إسناده صحيح(9).
Dan ini adalah timbangan yang hakiki, ada dua mata timbangan sebagaiman yang telah diterangkan oleh Abdullah bin Amru bin Ash dari Nabi shollallahu alaihi wasalam dalam hadit Shohibul bithoqoh Beliau bersabda: Maka ditaruhlah lembaran lembaran di sisu timbangan dan kartu di sisi timbangan yang lain (HR. Tirmidzi dan Ibnu majah, Berkata Syekh Al albani: isnadnya Shohih(9)i
واختلف العلماء هل هو ميزان واحد أو متعدد؟
dan para Ulama berbeda pendapat apakah timbangan tersebut satu ataukah banyak???i
فقال بعضهم: متعدد بحسب الأمم، أو الأفراد، أو الأعمال؛ لأنه لم يرد في القرآن إلا مجموعاً وأما إفراده في الحديث فباعتبار الجنس.
Maka berkata sebagian Ulama: timbangan tersebut banyak sesuai dengan banyaknya manusia, atau cuma satu, atau kelompok, karna tidak pernah disebutkan dalam Al Quran dalam bentuk jamak atau sedangkan secara mufrod disebutkan dalam hadits pertimbangan badan
وقال بعضهم: هو ميزان واحد؛ لأنه ورد في الحديث منفرداً، وأما جمعه في القرآن فباعتبار الموزون وكلا الأمرين محتمل. والله أعلم.
Dan berkata sebagian Ulama yang lain: timbangan tersebut hanya ada satu karna disebutkan dalam hadits secara tunggal, dan adapun didalam Al Qur'an secara jamak dan keduanya benar munkin, waAllahu a'lam
والذي يوزن العمل، لظاهر الآية السابقة والحديث بعدها.
Dan yang ditimbang adalaha amalnya, sebagaimana yang telah disebutkan secara dhohir dariayat yang telah disebutkan tadi, dan hadits setelahnya
وقيل: صحائف العمل لحديث صاحب البطاقة.
Dan dikatakan pula bahwa amal itu berbentuk lembaran lembaran sebagaimana hadits shohibul bithoqoh
وقيل: العمل نفسه لحديث أبي هريرة أن النبي صلى الله عليه وسلم: "إنه ليأتي الرجل العظيم السمين يوم القيامة لا يزن عند الله جناح بعوضة". وقال: اقرأوا: (فَلا نُقِيمُ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَزْناً)(1). متفق عليه(2).
dan dikatakan juga amalan tersebut yaitu badanya sebagaimana yang disebutkan dalam hatdits yang diriwayatkan oleh Abu Huraerah bahwa Rosulullah shollahu alaihi wasalam bersabda: Sungguh pada hari kiamat akan datang seseorang yg berbadan gemuk namun di sisi Allah timbangannya tak dapat melebihi berat sayap seekor nyamuk. Bacalah ayat; …dan kami tak memberikan penimbangan terhadap (amal) mereka pada hari kiamat, (Al Kahfi: 105). Muttaqun alaihi
__________________________________________________________________________-
1) رواه أحمد بلفظ: "ليدخلن الجنة من أمتي سبعون ألفاً لا حساب عليهم ولا عذاب، مع كل ألف سبعون ألفاً" (5/280، 281).
(2) هذا اللفظ في مسلم، كتاب الجمعة (856)، وفي البخاري، كتاب الجمعة (876)، ومسلم، كتاب الجمعة (855)، بلفظ: "نحن الآخرون السابقون يوم القيامة، بيد أنهم أوتوا الكتاب قبلنا".
(3) "سنن ابن ماجه"، كتاب الزهد (4290) صححه الألباني.
(4) رواه الترمذي، كتاب الصلاة (413)، والنسائي، كتاب الصلاة (467)، وابن ماجه، كتاب إقامة الصلاة (1426).
(5) رواه البخاري، كتاب الرقاق (6533)، ومسلم، كتاب القسامة (1678).
(6) سورة المؤمنون، الآيتان: 102، 103.
(7) سورة الأنبياء، الآية: 47.
(8) رواه البخاري، كتاب التوحيد (7563)، ومسلم، كتاب الذكر (2694).
(9) سنن الترمذي، كتاب الإيمان (2639)، ومسلم، كتاب الزهد (4300).
____
Dinukil dari kitab Lum'atul I'tiqod
bersambung IsyaAllah,,, 
 
Khandar, Jakpus

Ternyata Arti Ahlan Wa Sahlan Bukan Selamat Datang

"Ahlan wa sahlan" adalah ungkapa emas bahasa arab yang tidak dipahami oleh orang indonesia,,, orang indonesia mengartikan "Ahlan wa sahlan" dengan "selamat datang" padahal ungkapa 'Ahlan wa sahlan" adalah ungkapan yang sangat agung,,,
"Ahlan" dari kata "ahlun" artinya adalah KELUARGA dan "sahlan" dari kata "sahl" artinya adalah MUDAH,
jadi seandainya kita mengucapkan 'Ahlan wa sahlan" kepada seseorang yang datang kepada kita, Artinya kita menerima atau menganggap tamu tersebut sebagai bagian dari keluarga kita dan kita akan memudahkan urusan dia ini sesuai dengan

hadits Rosulullah shollallahu alaihi wasalam:
Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Siapa yang menyelesaikan kesulitan seorang mu’min dari berbagai kesulitan-kesulitan dunia, niscaya Allah akan memudahkan kesulitan-kesulitannya di Hari kiamat. Dan siapa yang memudahkan orang yang sedang kesulitann niscaya akan Allah mudahkan baginya di dunia dan akhirat dan siapa yang menutupi (aib) seorang muslim Allah akan tutupi aibnya di dunia dan akhirat. Allah selalu menolong hamba-Nya selama hamba-Nya menolong saudaranya. Siapa yang menempuh jalan untuk mendapatkan ilmu, akan Allah mudahkan baginya jalan ke syurga. Suatu kaum yang berkumpul di salah satu rumah Allah membaca kitab-kitab Allah dan mempelajarinya di antara mereka, niscaya akan diturunkan kepada mereka ketenangan dan dilimpahkan kepada mereka rahmat, dan mereka dikelilingi malaikat serta Allah sebut-sebut mereka kepada makhluk disisi-Nya. Dan siapa yang lambat amalnya, hal itu tidak akan dipercepat oleh nasabnya. (Muttafaq alaih).

khandar. 4 Nov 2012, Jakpus

Sponsor

Popular Posts

free counters

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Nidaaul-haq - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger