Perpecahan pada kaum muslimin adalah suatu yang tercela di sisi Allah azza wa jalla, Allah telah melarang kaum muslimin dalam banyak ayat Al qur an untuk tidak berpecah belah dan bersatu diatas kebenaran. Karna perpecahan itu melemahkan kekuatan kaum muslimin sehingga mereka di kalahkan oleh musuh musuh mereka. Dan Allah pun mengabarkan kpada Rosulullah bahwa Beliau bukan dari mereka. Allah berfirman:
''Sesungguhnya Orang orang yang memecah belah agamanya dan mereka menjadi (terpecah) dalam golongan golongan, engkau (muhammad) bukan dari mereka sedikitpun. Sesumgguhnya urusan mereka kepada Allah. Kemudian Dia akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat (Al An'am 159).
Demikianlah saudarku bahwa berpecah belah itu adalah sesuatu yang sangat tercela sehinga Allah menegaskan bahwa Rosulullah shollallahu alaihi wassalam bukan dari golongan mereka (orang orang yang brpecah belah).
Di dalam ayat lain Allah Azza wa jalla menyebutkan bahwa berpecah belah adalah sifat dari orang orang musyrikin. Allah berfirman:
Dengan kembali bertobat kepadaNya, dan bertakwalah kepadaNya serta laksanakanlah sholat dan janganlah kamu menjadi seperti orang orang musyrik. yaitu orang orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. setiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada mereka. (Ar Rum; 31-32).
Inilah sifat dari orang orang musyrikin, dan Allah melarang kita (kaum muslimin) memjadi seperti mereka yaitu berpecah belah, dan berbangga bangga diri dengan golongan/ kelompoknya. Hal ini sudah terbukti di zaman kita, umat islam mereka berpecah belah menjadi kelompok kelompok, dan setiap kelompok mereka banga dengan kelompoknya tersebut. Namun kita wajib kembali pada kebenaran dan kembali mengikuti jalan dan petunjuk Rosul kita yang mulia,, karna sejak dahulu Rosulullah sudah mengabarkan kepada kita bahwa islam pada akhir zaman akan berpecah sebagaimana hadits Beliau
Dari Hudzaifah Ibnul Yaman Radhiyallahu Ta'ala Anhu berkata :Manusia bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tentang kebaikan, sedangkan aku bertanya kepada beliau tentang keburukan karenakhawatir jangan-jangan menimpaku. Maka aku bertanya ; Wahai Rasulullah, sebelumnya kita berada di zaman Jahiliyah dan keburukan, kemudian Allah mendatangkan kebaikan ini. Apakah setelah ini ada keburukan ? Beliau bersabda : 'Ada'. Aku bertanya : Apakah setelah keburukan itu akan datang kebaikan ?. Beliau bersabda : Ya, akan tetapi didalamnya ada dakhanun. Aku bertanya : Apakah dakhanun itu ?. Beliau menjawab : Suatu kaum yang mensunnahkan selain sunnahku dan memberi petunjuk dengan selain petunjukku. Jika engkau menemui mereka maka ingkarilah. Aku bertanya : Apakah setelah kebaikan itu ada keburukan ?. Beliau bersabda : Ya, da'i - da'i yang mengajak ke pintu Jahannam. Barangsiapa yang mengijabahinya, maka akan dilemparkan ke dalamnya. Aku bertanya : Wahai Rasulullah, berikan ciri ciri mereka kepadaku. Beliau bersabda : Mereka mempunyai kulit seperti kita dan berbahasa dengan bahasa kita. Aku bertanya : Apa yang engkau perintahkan kepadaku jika aku menemuinya ?.Beliau bersabda: Berpegang teguhlah pada Jama'ah Muslimin dan imamnya. Aku bertanya: Bagaimana jika tidak ada jama'ah maupun imamnya? Beliau bersabda: Hindarilah semua firqah itu, walaupun dengan enggigit pokok pohon hingga maut menjemputmu sedangkan engkau dalam keadaan seperti itu".(Riwayat Bukhari VI615-616, XIII/35.Muslim XII/135-238, Baghawi dalam Syarh Sunnah XV/14.Ibnu Majah no.3979, 3981.)
Dmikianlah Rosulullah pun mengabarkan kepada kita bahwa umat islam akan berpecah belah menjadi beberapa golongan, namun beliopun memberikan solusi untuk menghindari perpecahan yaitu berpegan teguh dengan sunnah belio dan mengikuti pemahaman para salaf sholih, Rosulullah bersabda:
Sesungguhnya Bani Israil terpecah menjadi 72 millah (agama), sementara umatku berpecah menjadi 73 millah (agama). Semuanya di dalam neraka, kecuali satu millah." Shahabat bertanya, "Millah apa itu?" Beliau menjawab, "Yang aku berada di atasnya dan juga para shahabatku." (HR At-Tirimizi, Abu Daud, Ibnu Majah, Al-Baihaqi dan Al-Hakim)
Dari hadits ini Rosulullah menegaskan bahwa golongan yang selamat adalah "yang aku (rosulullah) berada diatasnya dan juga para sahabat", hadits ini juga di perkuat dengn firman Allah:
"Dan orang orang yang terdahulu lagi pertama (masuk islam) dari Muhajirin dan Anshor dan orang orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah rodho kepada mereka dan mereka pun ridho kepada Allah........(At Taubah: 100).
ayat ini jelas bahwa Allah akan ridho kepada orang orang yang mengikuti para sahabat dengan baik. Adapun orang orang menentang perintah Rosulullah Shollallah alaihi wasallam dan tidak mengikuti pemahaman para sahabat, maka Allah mengncam mereka,
"Dan barang siapa menentang Rosul setelah jelas petunjuk baginya, dan mengikuti selain jalan orang orang mukmin (para sahabat), Kami biarkan dia di dalam kesesatan yang telah dilakukanya itu dan akan Kani masukan kedalam nereka jahannam (An nisa'; 115)
Wallahu a'lam
TERCELANYA PERPECAHAN DAN WAJIB BERSATU DI ATAS SUNNAH
Written By Unknown on Sunday 1 April 2012 | Sunday, April 01, 2012
Labels:
MANHAJ.
akhie..Terimakasih atas pencerahannya... mampir juga ya...di http//fathursyariah.blogspot.com. jazakallah khairan...
ReplyDeleteok,, syukron atas kunjunganya
Delete