Oleh: Khandar Abu Ubaidillah Al– Laitsy
“Teroris” kata ini mungkin begitu menakutkan bagi kita, namun sebenarnya siapakah mereka?? Dan bagaimanakah mereka dalam pandangn kacamata islam?... Sebenarnya pemikiran atau idiologi teroris sudah ada sejak zaman para shahabat Rosulullah shollahu alaihi wassalam, dan Rosulullah pun telah memberikan kabar kepada para shahabatnya tentang kemunculanya mereka di akhir zaman ini, sebagaimana sabda Rosulullah shollahu alaihi wassalam
”Nanti pada akhir zaman akan muncul kaum mereka membaca Al-Quran tetapi tidak melebihi kerongkongan, mereka memecah Islam sebagaimana keluarnya anak panah dari busurnya, dan mereka akan terus bermunculan sehingga keluar yang terakhir daripada mereka bersama Dajjal, maka jika kamu berjumpa dengan mereka, maka perangilah sebab mereka itu seburuk-buruk makhluk dan seburuk-buruk khalifah. ” ( Sunan Nasai/4108, Sunan Ahmad/19783 )
Yang dimaksud mereka membaca Al Qur’an tetapi tidak sampai kerongkongan adalah mereka membaca Al Qur’an namun mereka tidak mempelajari Al Qur’an dengan benar, dan mereka tidak mau belajar dengan para ulama, mereka menafsirkan Al Qur’an hanya dengan akal mereka semata, sehingga mereka tersesat dari jalan yang lurus yang telah di ajarkan Rosulullah kepada para shahabatnya.
Di dalam kaca mata islam teroris disebut juga khowarij, dan mereka mempunyai ideology yang sangat berbahaya bagi umat ini. Bahkan ada diantara mereka yang sampai menghalalkan darah kaum muslimin, mereka mempebolehkan membunuh kaum mslimin bahkan mereka sampai mengkafirkan pemerintah kita. Sehingga mereka melakukan bemberontakan kepada pemerintah, dengan alasan mereka berjihad di jalan Allah subhanahu wata’ala, demi Allah mereka telah berdusta atas nama Islam.
Mereka mudah dalam mengkafirkan kaum muslimin.
Dalam sebuah hadits di sebutkan bahwa khowarij atau biasa kita sebut dengan teroris mereka paling gemar menkafirkan kaum muslimin,
“Sesungguhnya yang paling aku takutkan atas kamu adalah seseorang yang membaca Alquran, sehingga apabila telah diperlihatkan kepadanya keindahannya dan tadinya ia adalah pembela Islam, tiba-tiba ia lepas dari Islam dan melemparkan (Alquran) ke belakangnya, dan mendatangi tetangganya dengan membawa pedang dan menuduhnya dengan kesyirikan.” Aku berkata (periwayat hadis ed.), “Wahai Nabi Allah, siapakah yang lebih layak kepada kesyirikan, yang dituduh atau yang menuduh?” Beliau menjawab, “Yang menuduh (lebih layak).” (HR. Al Bazzar) dishahihkan oleh Syaikh Al Bani dalam Silsilah Shahihah no 3201.
Ciri ini sangat nampak sekali pada teroris di zaman sekarang, mereka mudah sekali mengkafrikan kaum muslimin, bahkan mereka secara terang terangan memancangka permusuhan dan peperang kepada pemerintah.
Mereka keluar dari ketaaatan kepada pemerintah kaum muslimin
Mereka adalah para pemberontak Pemerintah yang sah di negeri ini, bahkan pemerintah mereka jadikan musuh bebuyutan mereka. padahal perbuatan tersebut telah Rosulullah larang meskipun
pemerintah kita tidak berhukum dengan Al Qur’an dan sunnah sebagaimana hadits berikut; Dari Hudzaifah bin Yaman berkata : Rasulullah Shollahu alaihi wasallam bersabda: “Akan ada sepeninggalku nanti para pemimpin yang tidak mengambil petunjukku, dan tidak mengambil sunnah dengan sunnahku. Akan muncul (pula) ditengah-tengah kalian orang-orang (dikalangan penguasa) yang hatinya adalah hati syaithan dalam wujud manusia. Aku (Hudzaifah) bertanya : Apa yang harus saya perbuat jika aku mendapatinya? Beliau bersabda : (Hendaknya) kalian mendengar dan taat kepada amir, meskipun dia memukul punggungmu dan merampas hartamu. (Hadits shahih riwayat Muslim dalam Shahihnya no. 1847 (52).
Hadits diatas adalah dalil wajibnya bagi kita untuk taat kepada pemerintah meskipun mereka tidak mengambil hukum dari Al Qur’an dan sunnah Rosulullah shollallahu alaihi wassalam, Imam Al Barbahari berkata : “Setiap orang yang memberontak kepada imam (pemerintah) kaum Muslimin adalah Khawarij. Dan berarti dia telah memecah kesatuan kaum Muslimin dan menentang sunnah. Dan matinya seperti mati jahiliyah.” (Syarhus Sunnah karya Imam Al Barbahari, tahqiq Abu Yasir Khalid Ar Raddadi halaman 78).Al-lmam Asy-Syahrastani rahimahullah (w. 548 H) dalam kitabnya Al-Milal wan Nihal (I/132) menegaskan:"Setiap orang yang memberontak kepada imam (penguasa) yang sah dan telah disepakati kaum muslimin maka dia disebut sebagai khawarij. Sama saja, apakah dia memberontak pada masa shahabat kepada Al-A'immah (Al-Khulafa') Ar-Rasyidm, atau setelah mereka pada masa tabi'in maupun (pemberontakan) terhadap para imam (penguasa) di setiap zaman." Oleh karna itu saya katakana para teroris mereka adalah para pendusta atas nama agama, dan ajaran mereka adalah ajaran yang sesat dan menyesatkat.
Teroris beranggapan bahwa orang yang duduk di kursi pemerintahan adalah orang yang kafir dan wajib diperangi dengan berdalilkan ayat sebagai berikut:
“barangsiapa yang tidak berhukum dengan apa yang Allah turunkan maka mereka adalah orang yang kafir” (QS Al maidah).
Namu hujjah atau dalil ini telah di bantah oleh Shahabat Rosulullah shollallahu alaihi wassalam yaitu ibnu Abbas rodhiyallahu anhu bahwa beliau berkata yang dimaksud dengan kafir di dalam ayat ini adalah kufrun duna kufrin yaitu kekafiran yang bukan kekafiran tau kafi kecil yang tidak sampai mengeluarkan seseorang dari islam. Bersambung .........
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !