Rasulullah shallallahualaihiwasallam pernah bersabda:
" Tidaklah kelembutan itu ada pada sesuatu melainkan akan menghiasinya,
dan tidaklah ia hilang dari sesuatu melainkan akan memperburuknya."
(HR. Ahmad)
Jadi sikap lemah lembut itu ditunut dalam setiap
keadaan, baik dalam tarbiyyah , dakwah,begitu juga dalam beramar ma'ruf
nahi minkar.
Sebagian orang salah presepsi , bahwa
mengingkari kemungkaran itu harus dengan sikap keras. Bolehlah jika
memang pada tempatnya. Akan tetapi tidak semua kemungkaran harus kita
sikapi dengan sikap keras. Melarang kemungkaran bisa pula dengan tutur
kata yg baik atau dengan arahan yg santun. Terkadang Nabi
Shallallahualaihiwasallam mengingkari suatu kemungkaran dg tersenyum
walau sejatinya beliau tidak ridho dg kemungkaran tersebut. Sehingga
para sahabat tahu , bahwa beliau tidak ridho dengan perbuatan tersebut.
Oleh karenanya , sikap lemah lembut itu dituntut dalam beramar ma'ruf
nahi mungkar.
Adapula sebagian orang, manakala diajak untuk
berlemah lembut dalam mengingkari kemungkaran, dia justeru menyela,"
Sudah karakter saya memiliki sikap keras, jadi jika melihat kemungkaran
otomatis saya sikapi keras ". Ketahuilah bahwa Ini bukanlah suatu
kelebihan , akan tetapi ini kekurangan yang harus diperbaiki, bukan pula
sesuatu yg layak dibanggakan. Ini pertanda tidak adanya taufiq yg layak
kita bersedih dg keadaan seperti ini.
Lihatlah Nabi kita
shallallahualaihiwasallam, saat seorang pemuda datang kepada beliau
untuk meminta izin berzina , lalu Nabi shallallahualaihiwasallam katakan
kepada pemuda itu ;
"Apakah anda ridho jika itu terjadi pada ibumu..?! apakah anda ridho jika itu terjadi pada saudari perempuanmu..?! ,"
lalu pemuda itu pun ridho dg jawban Rasulullah dan kembali ke rumahnya
dalan keadaan hati yg penuh iman. Seandainya ini terjadi pada kita;
datang kepada anda seorang pemuda yg ingin minta izin zina, " Wahai
Fulan , izinkan saya berzina..! mungkin sebagian kita akan berkata,"gila
kamu ya..minta izin kog utk zina!! ente minkir ngga sih.!!".
Namun berbeda keadaannya dg sikap Rasulullah shallahualaihiwam di atas, seorang Rasul yg amiin dan sauritauladan yg baik.
( Catatan ngaji bersama Syekh Ibrahim bin Amir Ar-Ruhaily hafizohullah )
El- Anshorie
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !