Alhamdulillah pada hari ini negeri kita telah dilantik seorang
pemimpin yang baru, maka hendaknya kita sebagai seorang muslim menerima
segala apa yang telah ditaqdirkan oleh Allah subhanahu wata'ala. karna
apa yang kita anggap buruk bisa jadi itu baik bagi kita, begitu pula
sebaliknya, apa yang sudah kita anggap baik bisa jadi itu buruk bagi
kita, Allah subhanahu wata'ala berfirman:
"Boleh jadi kamu
membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula)
kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui,
sedang kamu tidak mengetahui".(TQS. Al Baqarah : 216)
Oleh karna
itu sebagai seorang muslim yang berpegang teguh kepada Kitabullah Was
Sunnah hendaknya kita selalu mendoakan pemimpin, karna ciri seorang
ahlussunnah adalah mendoaakan kebaikan bagi seorang pemimpin. dan
janganlah kita mengikuti thoriqoh ahlul bidah yang selalu mencela
seorang pemimpin, dan bahkan mengumbar aib mereka,
Berkata
Imama Al Barbahari: "seandainya ada orang yang mendoakan kebaikan kepada
Penguasa maka ketahuilah dia adalah ahlussunnah, Dan apabila engkau
melihat orang yang memdoakan kejelekan kepada Penguasa maka ketahuilah
dia adalah seorang ahlul bid'ah".
Kita tidak akan bisa medapatkan
pemimpin seperti Umar bin Khotthob rodhiyaallahu anahu yang seperti
para ahlul bidah impikan dan harapkan, ini adalah hal yang sangat
mustahil, karna Allah subhanahu wata'ala akan menjadikan pemimpin bagi
suatu kaum sebagaimana kaum tersebut, dan pemimpin adalah cerminan
daripada suatu penduduk, Allah akan menjadikan pemimpin bagi orang orang
yang dholim adalah seorang yang dholim pula, sebagaimana firman Allah:
كَذَلِكَ نُوَلِّي بَعْضَ الظَّالِمِينَ بَعْضًا بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
“Dan
demikianlah Kami jadikan sebahagian orang-orang yang zalim itu menjadi
penguasa bagi sebahagian yang lain disebabkan apa yang mereka usahakan.”
(Al An’aam: 129).
Ibnul Qoyyim rohimahullah berkata:
“Renungkanlah
hikmah Allah Ta’ala dalam keputusan-Nya memilih para raja, pemimpin dan
pelindung umat manusia adalah sama dengan amalan rakyatnya bahkan
perbuatan rakyat seakan-akan adalah cerminan dari pemimpin dan penguasa
mereka. Jika rakyat lurus, maka akan lurus juga penguasa mereka. Jika
rakyat adil, maka akan adil pula penguasa mereka. Namun, jika rakyat
berbuat zholim, maka penguasa mereka akan ikut berbuat zholim. Jika
tampak tindak penipuan di tengah-tengah rakyat, maka demikian pula hal
ini akan terjadi pada pemimpin mereka. Jika rakyat menolak hak-hak Allah
dan enggan memenuhinya, maka para pemimpin juga enggan melaksanakan
hak-hak rakyat dan enggan menerapkannya. Jika dalam muamalah rakyat
mengambil sesuatu dari orang-orang lemah, maka pemimpin mereka akan
mengambil hak yang bukan haknya dari rakyatnya serta akan membebani
mereka dengan tugas yang berat. Setiap yang rakyat ambil dari
orang-orang lemah maka akan diambil pula oleh pemimpin mereka dari
mereka dengan paksaan. Dengan demikian setiap amal perbuatan rakyat akan
tercermin pada amalan penguasa mereka. Berdasarkah hikmah Allah,
seorang pemimpin yang jahat dan keji hanyalah diangkat sebagaimana
keadaan rakyatnya..” ( Miftah Daarus sa'adah)
Khandar Al Laitsy, Al mahad Bekasi, 20 Oktober 2014
Doakanlah Pemimpinmu dan Jangan Engkau Cela
Written By Unknown on Wednesday, 22 October 2014 | Wednesday, October 22, 2014
Labels:
NASEHAT.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !